Jumat, Februari 06, 2009

Aku Belum Selesai Diam

Purnama membulat
Dan aku masih di sini
Terpaku, terjaga dalam hening
Menunggu sebuah bintang jatuh
Aku pun menengadah

Yang bsia dilakukan
Hanya menepuk dada
Menasehati yang menasehati
Seonggok darah yang mendidih pun tenang
Mengalir dalam seonggok yang lain
Yang lebih beku namun hangat

Mataku mencair
Membentuk alur mengalir
Meniti perlahan meski berkelok
Namun tetap mengejar tanah
Namun tetap dikejar masa

Sambil bertanya, aku mengisak
Mengapa engkau menebasku
Bukan dalam sebuah akhir yang husnul
Ketika urusanku masih melautan
Kau turunkan hujan, memengapi cekungan
Kini airnya tak seasin air mata
Namun seamis darah
Dan saat ia menetes,
Waktu pun habis

Dan aku masih diam…

Masih Berharap

Mengendap dalam batin yang terdalam

Ingin mengasihi insan tercinta

Namun tak ada celah yang memberi

Satu harapan saja


Sebenarnya sangat mudah bagiku

Karena memang mudah

Tapi aku takut

Aku kembali mengotori kesucianmu

Bukan kau yang salah

Memang aku yang melepas rasa ini

Memang aku yang mencintai

Entah dirimu


Aku tidak berharap banyak

Hanya sedikit keyakinan

Dan rasa saling percaya

Yang akan terus menjaga

Cinta yang tumbuh agar tetap suci

Agar ketika saatnya nanti

Semuanya menjadi indah

Dengan akhir cerita yang kita harapkan

Bukan… yang aku harapkan


Jika bukan hanya aku

Aku mohon, jagalah hati ini

Tetapkan aku pada jalan ini

Untuk terus menyimpan namamu

Di dalam benak dan hati terdalam

Untuk kupinang engkau, Bidadariku

Di surga kelak